Sabtu, 16 Agustus 2008

Penggerek Bendera Merahputih pertama


Saudara sebangsa se Tanah Air, Merdeka...Merdeka...Merdeka....!

Kita semua baru saja Memeperingati Detik-Detik Proklamasi Republik Indonesia.Di seluruh Indonesia acara ini dilaksanakan dengan penuh semangat, berbagai kreasi ,dan tradisi untuk mengenang jasa-jasa para pejuang Kedaulatan NKRI tercinta.Salah satu acara Wajib adalah Pengibaran Sang Merah Putih,yang dilaksanakan oleh Pasukan Pengibar Bendera.Mulai dari Paskibra Kecamatan , Kabupaten/Kota,Provinsi , Sampai Paskibraka(Pasukan Pengibar Bendera Pusaka) di Istana Negara Jakarta.


Namun pernahkah kita tahu dan mengenal siapakah yang menjadi pelaku sejarah"Pengibar pertama Bendera Pusaka Sang Merah Putih kita itu?

Alhamdulillah tadi pagi sempat saya menyaksikan tayangan Liputan6 Pagi SCTV..berikut saya

lampirkan catatan acara tersebut. Semoga bermanfaat..!



17/08/2008 06:48 HUT RIKisah Pengibar Bendera 17 Agustus 1945
Liputan6.com, Jakarta: Kemerdekaan yang diraih Indonesia 63 tahun silam tentu tidak terlepas dari jasa para pejuang. Bukan hanya bertempur di medan perang, melainkan juga berperan dalam pengibaran Bendera Merah Putih pada 17 Agustus 1945. Dia adalah Ilyas Karim.
Pada reporter SCTV Mochammad Achir dalam Liputan 6 Pagi, Ahad (17/8), Ilyas Karim menjelaskan posisinya saat pengibaran bendera. "Sebagai pelepas bendera tepat di sebelah Fatmawati," kata Ilyas. Sementara sang pengerek bendera adalah Sudanco Singgih dan Latief Hadiningrat sebagai pemegang Bendera Pusaka.
Dikatakan Ilyas, situasi saat pengibaran bendera amat tenang. Orang-orang bertepuk tangan dan meneriakkan kata merdeka usai penaikkan bendera. Kemudian momen yang ditunggu tiba, pembacaan naskah Proklamasi oleh Soekarno. "Saat itu Jepang sudah mondar-mandir di Lapangan Banteng. Tapi dikawal tentara PETA tidak boleh masuk," ucap Ilyas menggambarkan keadaan.
Ilyas menyatakan kebanggaannya didaulat sebagai tim pengibar Sang Saka Merah Putih. Apalagi saat itu usianya masih 17 tahun. Sebenarnya tugas serupa setiap tahunnya dia lakukan ketika bersekolah di Tarbiyah, Banten. Namun alih-alih bendera RI, dia justru mengibarkan bendera Belanda untuk memperingati ulang tahun Ratu Yuliana.
Terlepas dari perannya di hari bersejarah itu, Ilyas menyayangkan sikap pemerintah. Hingga saat ini, pemerintah belum pernah memberikan penghargaan terhadap pejuang berusia 81 tahun ini. Namun ia tidak mempermasalahkannya. Ilyas hanya berharap generasi penerus betul-betul meneruskan yang telah dirintis para pejuang. "Laksanakan pemerintahan secara jujur, jangan sampai korupsi," tutur dia.(YNI/Mochammad Achir)

Jumat, 15 Agustus 2008

peta NKRI

Berikut ini jumlah pulau terluar NKRI (yang dikutip dari http://www.garisdepannusantara.org/)
Ekspedisi Garis Depan Nusantara akan mendata 92 pulau terluar tersebut. Sebagian besar pulau-pulau tersebut mungkin masih asing bagi kita, jadi sudah saatnya kita mengenalnya. Inilah 92 daftar pulau terluar yang akan disinggahi tim ekspedisi sampai akhir tahun 2008 berdasarkan propinsi :
Jawa Timur Nusa Barung, Sekel, dan Panehan
Nanggroe Aceh Darussalam Simeulucut, Salaut Besar, Raya, Rusa, Benggala, Rondo.
Sumatera Barat Sibarubaru, Sinyaunyau.
Sumatera Utara Simuk, Wunga, Berhala.
Riau Batu Mandi, Karimun Kecil, Nipa, Pelampong, Batu Berhanti, Nongsa.
Kepulauan Riau Sentut, Tokong Malang Biru, Damar, Mangkal, Tokong Nanas, Tokong Belayar, Tokong Boro, Semiun, Sebetul, Sekatung, Senua, Subi Kecil, Kepala, Iyu Kecil.
Bengkulu Enggano, Mega.
Lampung Batu Kecil.
Banten Deli.
Jawa Barat Manuk.
Jawa Tengah Nusakambangan.
Kalimantan Timur Sebatik, Gosong Makassar, Maratua, Sambit.
Sulawesi Tengah Lingian, Salando, Dolangan.
Sulawesi Utara Bangkit, Manterawu, Makelahi, Kawalusu, Kawio, Marore, Batu Bawalkang, Miangas, Marampit, Intata, Kakarutan.
Maluku Utara Jiew.
Maluku Ararkula, Karaweira, Panambulai, Kultubal Utara, Kultubal Selatan, Karang, Enu, Batugoyang, Larat, Asutuban, Selaru, Batarkusu, Masela, Meatimiarang, Leti, Kisar, Wetar, Liran.
Nusa Tenggara Barat Sophialouisa.
Nusa Tenggara Timur Alor, Batek, Rote, Dana, Mangudu.
Papua Budd, Fani, Miossu, Fanildo, Brass, Bepondi, Liki, Kolepon, Laag.
[ Back ]
Besok kita memperingati detik-detik Kemerdekaan NKRI yang ke-63 .DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA !
Negara kita negara kepulauan.tapi pernah kita mengetahui dan mengenal seluruh pulau-pulau di Nusantara ini?
Beberapa tahun yang lalu kita mendengar, Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan menjadi sumber konflik.Akhirnya menjadi milik Malaysia.
Kita tentu tidak ingin kejadian serupa itu terjadi lagi.Saya yakin kita semua sepakat agar peristiwa serupa tidak terulang lagi.bagaimana ?
Kita hidup di Negara Kepulauan , idealnya semua kita peduli terhadap keberadaan ,keamanan serta keberlangsungan hidup kepulauan kita itu.
Tahukah kita berapa jumlah pulau-pulau di Nusantara ini?Bagaimanakah keadaan setiap pulau ita itu?Berapakah jumlah pula-pulau terluar Nusantara ini yang berbatasan langsung dengan negara lain?

Instrospeksi mengenang kemerdekaan

Besok tujuh belas Agustus dua ribu delapan, tentu kita semua maklum.Ya, alhamdulillah Bangsa Indonesia akan memperingati detik-detik Kemerdekaan NKRI yang ke-63. Dirgahayu Republik Indonesia !
Sepatutnyalah kita semua mengenang dan menghargai jasa-jasa para pejuang Republik ini.Namun yang utama adalah kita semua sejogyanyalah bersinergi positif bekerja mengisi kemerdekaan ini dengan arif dan santun.Mari bersama kita berkontribusi positif untuk turut serta berupaya mencerdaskan kehidupan bangsa ini,meski sekecil apapun yang dapat kita perbuat.

Kamis, 14 Agustus 2008

Selamat Datang !

Selamat Datang ,Tuan dan Puan Yang Budiman

Bertolak dari kenyataan bahwa manusia di muka bumi ini berperan sebagai khalifah , sebagai pengelola kehidupan kemanusiaannya.
Adalah kodrat dan tanggungjawab setiap orang untuk mendidik generasi penerusnya.Adalah tanggungjawab setiap komponen bangsa untuk turut membina dan mengembangkan peradaban bangsa yang madani dan manusiawi.Melalui Blog inikita mengundang partisipasi anda semua untuk berkiprah mencerdaskan anak negeri.Kita akan sangat berterima kasih kepada semua pihak yang peduli.